Online Catalog
Showing 25–36 of 64 results
Solusi Hukum Islam Bersama Kiai Marzuqi Mustamar
Solusi Hukum Islam Bersama Kiai Marzuqi Mustamar, Muara Progresif, 14,5 x 20,5 cm. 284 hlm. @ Rp. 50.000,-
Kehadiran buku ini diharapkan menjadi rujukan & jawaban ketika pembaca menemukan permasalahan hukum Islam, baik itu mengenai akidah, al-Qur’an, shalat, zakat, puasa, pernikahan, cinta dan rumah tangga, bayi dan anak, transaksi ekonomi dan rezeki maupun ragam problematika sosial lainnya.[]
Tahlil Bid’ah Hasanah
Tahlil Bid'ah Hasanah Berlandaskan Al-Qur’an dan Sunnah, Muhammad Ma’ruf Khozin, Muara Progresif, 208 hlm. 12 x 17.5 cm, @ Rp. 30.000,-
Tahlilan adalah salah satu tradisi yang bertujuan untuk mendoakan saudara, kerabat, tetangga atau sahabat yang meninggal dunia. Di dalamnya berisi untaian kalimat thayyibah, dzikir dan doa, seperti istighfar, shalawat, tasbih, bacaan ayat al-Qur'an dan sebagainya. Tahlilan sudah menjadi tradisi yang tidak hanya dilakukan ketika ada yang meninggal, tapi juga kerap dilaksanakan dalam pengajian rutin, ziarah kubur dan majelis lainnya.
Namun vonis bahwa amaliah ini adalah bid'ah yang sesat, perbuatan yang sia-sia, bahkan dianggap haram karena tidak pernah dilakukan pada masa Nabi Saw, juga terus terjadi. Padahal, tradisi Tahlilan memiliki landasan yang kuat berdasarkan al-Qur'an dan Sunah. Di dalam buku ini terdapat pembahasan secara tuntas tentang dalil-dalil dari bacaan Tahlilan.[]
Tarekat dalam Timbangan Syariat
Tarekat dalam Timbangan Syariat – Jawaban atas Salafi Wahabi, Nur Hidayat Muhammad, Muara Progresif, 14,5 x 21 cm.1785 hlm. @ Rp. 35.000,-
Stigma & vonis buruk bertubi-tubi dilayangkan secara subyektif oleh satu sekte Islam yang "merasa" paling Qur'ani & Sunni kepada ajaran Tasawwuf & pengamal Tarekatnya. Mulai dari label perintis bid'ah, pembela mimpi & ilham setan, melenceng dari syariat, demen mistis & wirid bid'ah, pecinta hadist lemah & palsu, pemuja wali & guru, dan ragam tuduhan lain yang variatif & tak bersahabat. Kadang-kadang mereka juga tak segan lagi menciptakan fitnah & tuduhan palsu yang menyeramkan guna menggiring persepsi publik, bahwa ajaran Sufisme adalah ajaran besitan setan & keluar dari mizan (timbangan) syariat. Hingga akhirnya orang awam pun akan memvonis Tasawwuf sebagai ajaran yang busuk & menjijikkan.
Berbagai jawaban dari Ulama-ulama Islam yang membela ajaran Sufi dengan dalil & argumentasi yang valid, seperti; Syeikh Yusuf Muhammad Khaththar, Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Syeikh Abdullah bin Shiddiq Al-Ghumari, Syeikh Abdul Wahab As-Sya'rani, dll, seakan-akan belum mampu meruntuhkan pandangan mereka yang meyakini Suluk Sufi adalah Syariat palsu, besitan iblis & abal-abal. Dalam buku ini, penulis menjelajahi kritik (syubhat) & propaganda itu secara teliti, kemudian menjawabnya berdasarkan dalil & hujjah yang meyakinkan dan ilmiah.[]
SEJARAH BERDARAH SEKTE SALAFI WAHABI
SEJARAH BERDARAH SEKTE SALAFI WAHABI, Mereka Membunuh Semuanya, Termasuk Para Ulama. Oleh Syaikh Idahram, Pengantar Ketua Umum PBNU: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA, 13,5 x 20,5 cm., 278 hlm., @ Rp. 68.000,-
Buku ini menyingkap hal-hal penting di balik wabah takfir (pengkafiran), tasyrik (pemusyrikan), tabdi' (pembid'ahan) dan Tasykik (upaya menanamkan keraguan) terhadap para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah yang marak menjamur akhir-akhir ini. Semuanya disuguhkan secara sistematis namun ringan bagi Anda, di antaranya:
- Kebenaran 17 (tujuh belas) ramalan Nabi Muhammad SAW akan kehadiran sekte Salafi Wahabi berikut ciri-ciri meraka yang terangkum dalam sabda-sabda Beliau.
- Sejarah berdirinya sekte Salafi Wahabi dan kepentingan-kepentingan tersembunyi di balik pendiriannya.
- Fakta-fakta pembunuhan sepanjang sejarah pendirian sekte Salafi Wahabi - Tinjauan kritis terhadap kerancuan konsep dan manhaj Salafi Wahabi berikut propaganda "kembali kepada al-Qur'an dan Sunnah" yang mereka usung.[]
ULAMA SEJAGAD MENGGUGAT SALAFI WAHABI
ULAMA SEJAGAD MENGGUGAT SALAFI WAHABI. Oleh Syaikh Idahram, Pengantar Ketua Umum PBNU: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA , Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Prov. DKI Jakarta: KH. Munzir Tamam, M.A., 13,5 x 20,5 cm., 340 hlm., @ Rp. 80.000,-
Buku ketiga ini, mengetengahkan ciri sekte Salafi Wahabi yang paling menonjol adalah klaim kebenaran yang mereka sematkan kepada Salafi Wahabi golongan mereka sendiri. Demi menjaga klaim tersebut, apa pun mereka lakukan, termasuk menyerang segala pemahaman yang tidak sejalan. Tak aneh jika kemudian dakwah Salafi Wahabi ditentang di mana-mana, digugat oleh para ulama di setiap masa.
Buku ini memaparkan secara ringkas dan cerdas berbagai kerancuan dan penyimpangan tokoh-tokoh utama sekte Salafi Wahabi, berikut gugatan para ulama terkemuka Ahlussunnah wal Jama'ah dari berbagai mazhab, dari berbagai generasi, berbagai belahan dunia, dan berbagai bidang keilmuan yang berbeda.[]
MEREKA MEMALSUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA KLASIK
MEREKA MEMALSUKAN KITAB-KITAB KARYA ULAMA KLASIK, Episode Kebohongan Publik Sekte Salafi Wahabi. Oleh Syaikh Idahram, Pengantar Ketua Umum PBNU: Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA, Direktur Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah: Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., 13,5 x 20,5 cm., 306 hlm.,
Buku kedua ini, ia membahas kembali episode kebohongan Sekte Salafi Wahabi, yang memalsukan kitab dan menyelewengkan teks agama guna memuluskan kepentingan/kekuasaan (politisasi) kelompok mereka. Kitab atau buku, bagi kaum muslim merupakan salah satu media utama dalam mencari kebenaran. Setelah Al-Qur’an dan hadist, kitab-kitab klasik karya ulama-ulama besar menjadi referensi setelah keduanya. Kitab-kitab seperti kitab Shahih Bukhari (Imam Bukhari), Ihya’ Ulumuddin (Imam Ghozali) dan kitab-kitab dari ulama besar lain, merupakan hujjah yang isinya banyak dijadikan sandaran bagi umat Islam.
Lalu, apa jadinya jika kitab-kitab para ulama yang mewarisi ilmu dan petunjuk itu dikotori, dan bahkan diselewengkan? Barangkali anda akan terperanjat, ketika di dalam buku ini banyak dipaparkan sejumlah fakta kasus-kasus penyelewengan kitab yang dilakukan oleh Salafi Wahabi. Mulai dari pemusnahan dan pembakaran buku; sengaja meringkas, men-tahkik (penelitian secara mendalam terhadap sebuah manuskrip sebelum mencetak/menerbitkannya), men-takhrij (penelitian terhadap suatu hadist untuk menunjukkan atau menisbatkan hadist tersebut kepada sumber-sumbernya yang asli) kitab-kitab hadist yang jumlah halamannya besar untuk menyembunyikan hadist-hadist yang tidak mereka sukai; menghilangkan hadist-hadist tertentu yang tidak sesuai dengan faham mereka.[]
SESAMA WAHABI SALING HUJAT
SESAMA WAHABI SALING HUJAT, Nurhidayat Muhammad, BinaAswaja, 13 x 20 cm. 140 hlm.
Pola fikir Salafi-Wahabi, atau kebanyakan dari mereka, yang cenderung militan dan fanatik, telah memposisikan Ibnu Taimiyah dengah wah dan seakan-akan layak ditahbiskan sebagai orang yang ma'shum dan simbol kebenaran yang absolut; menyelisihnya adalah menyelisihi sunnah dan haq, dan mengikutinya adalah sunnah & haq. Fakta ini tak mungkin bisa dibantah meski mereka berusaha membela diri dengan dalih-dalih yang tampak elegan dikulitnya. Lihatlah, bagaimana mereka mencela dan mengkritik pelaku taqlid, tetapi mereka sendiri justru terjebak dan terbelenggu fanatisme berlebihan dengan terpasung dengan segala pemikiran Ibnu Taimiyah, kendati pendapat beliau menyelisihi ijmak dan ketetapan mayoritas Ulama. Namun, sebenarnya ada perbedaan yang fundamental yang terjadi antara Ibnu Taimiyah dengan beberapa buah pikirannya dengan para pengikutnya di tingkat bawah. Dan perbedaan ini sepertinya sengaja ditutup-tutupi oleh mereka. Karena mungkin, betapa malunya mereka jika ternyata mereka telah jauh menyelisihi imam-imam panutannya sendiri. Dan fakta-fakta ilmiah ini yang hendak dibongkar di buku ini. Bahkan tidak hanya Ibnu Taimiyah saja, mereka juga menyelesihi Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, dan lain-lain. Dan agar kita tahu bahwa fakta jika Salafi-Wahabi secara tidak sadar juga telah menistaka imam ideolog mereka.[]
PEMAHAMAN YANG HARUS DILURUSKAN
PEMAHAMAN YANG HARUS DILURUSKAN, Terjemah MAFAAHIIM YAJIB AN-TUSHAHHAH, Prof. Dr. As-Sayyid Muhammad Alawi al-Maliki al-Hasani, Hai’ah Ash-Shofwah, 15,5 x 23,5 cm., 526 hlm
Buku ini karya monumental dari seorang ulama berpengaruh dari kota Makkah, yang menjelaskan apa yang diakui rumit oleh umat Islam. Ia menerangkan secara jelas berbagai permasalahan yang membuat banyak orang bingung karenanya.
Buku ini benar-benar istimewa di dalam bidangnya, serta sejalan dengan pemahaman akidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Di sini diulas berbagai permasalahan secara proporsional, menjauhi sikap berlebihan, serta bersikap adil. Ia juga mencoba memperbaiki berbagai pemahaman keliru sambil memberikan nasihat kepada kaum muslimin menggunakan berbagai dalil yang qath’i serta argumentasi yang baik, benar, dan rasional. Kandungan buku ini ada 15 bab utama. Setiap bab dibagi dalam tajuk-tajuk kecil yang akan memudahkan membaca dan memahaminya. Judul-judul bab dalam buku ini: - Ukuran untuk menilai keimanan, kekufuran dan kesesatan orang lain. - Pengagungan antara penyembahan dan etika. - Tentang Perantaraan. - Tasawuf: Pakaian Kepalsuan? - Seputar Bid’ah.- Tentang Mazhab Asya-’irah. - Tentang Tawasul. - Tentang Syafa’at. - Keistimewaan Nabi Muhammad Saw. - Hakikat Nubuwwah dan Basyariyyah. - Tentang Tabarruk (mengharap berkah). - Kehidupan Para Nabi di Alam Barzakh. - Ziarah Kubur dalam Pandangan Ulama. - Tabarruk dan Peninggalan Nabi. - Seputar Peringatan Hari Besar Islam.[]
NU MENJAWAB PROBLEMATIKA UMAT
NU MENJAWAB PROBLEMATIKA UMAT; Keputusan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur . Pengantar: KH. Miftakhul Akhyar Abdul Ghoni (Rais Syuriah PWNU Jatim), KH. M. Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM (Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim), PW LBM NU JAWA TIMUR, 16 x 24 cm., Kertas HVS, Hard Cover, Jilid 1: 966 hlm. @ Rp. 180.000,- Jilid 2: 872 hlm. @ Rp. 170.000,-
Buku NU MENJAWAB PROBLEMATIKA UMAT; Keputusan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur yang terdiri dua jilid ini menjadi bukti bahwa Nahdlatul Ulama senantiasa berupaya memberikan panduan terkait masalah sosial-keagamaan yang dihadapi masyarakat sesuai kecenderungan zaman. Dokumentasi ini sekaligus menjadi saksi atas potret perjalanan sosial kemasyarakatan bangsa Indonesia dan dinamika pemikiran keagamaan di dalam tubuh Nahdlatul Ulama. Buku ini dilengkapi dengan harakat dan terjemah. Pada jilid 1: 1979 - 2009 memuat 369 masalah. Daftar isinya terdiri dua model; secara kronologis tahun per tahun dan tematik yang terbagi dalam 19 tema. Sedang pada jilid 2: 2009 - 2014 memuat 111 masalah yang terbagi dalam 18 tema.[]
Mungkinkah Sunah Syiah dalam Ukhuwah?
Mungkinkah Sunah Syiah dalam Ukhuwah?, Tim Pustaka Sidogiri, 23x14,5 cm, 460 hlm
Kajian sungguh-sungguh yang dilakukan anak-anak muda seperti ananda Qusyairi dan kawan-kawannya ini, menurut saya, merupakan langkah penting untuk membendung pengaruh aliran sesat semcam Syiah... Sebab, saya jarang sekali melihat anak-anak muda yang peduli dan memilkirkan akidah umat dengan sungguh-sungguh.-- KH. A. Nawawi Abd. Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri. Buku ini banyak memuat fakta dan data tentang ajaran Syiah, baik klasik maupun kontemporer. Buku ini telah menjadi momen penting bagi Pondok Pesantren Sidogiri (PPS) untuk turut berkiprah dalam peningkatan khazanah keilmuan Islam di Indonesia. Kita berdoa, mudah-mudahan akan terus lahir karya-karya ilmiah yang bermutu tinggi dari PPS. Begitu juga dari berbagai pesantren lainnya. -- DR. Adian Husaini, MA., Ketua Dewan Dakwah Islamiah Indonesia Karya Prof. Dr. Quraish Shihab dinilai telah menggiring logika pembaca untuk mengakui kebenaran Syiah dengan upaya menutupi hakikat keasliannya... Sebaliknya, Qusyairi dan kawan-kawan telah memanfaatkan puluhan buku Syiah (termasuk al-Kafi dan lain-lain) sebagai sumber yang dicantumkan dalam catatan kaki.-- Majalah GATRA Buku ini memberi jawaban-jawaban ilmiah, adil dan proporsional, dengan merujuk pada kitab-kitab Syiah yang otoritatif. Jawaban-jawaban ilmiah dalam buku ini sangat memuaskan pembaca yang haus akan pengetahuan tentang Syiah.-- Majalah MAFAHIM
MENJADI SUFI YANG KAYA RAYA
MENJADI SUFI YANG KAYA RAYA, Nasiruddin MM, Haibah Press, 14,5x21 cm. 300 hlm.
Buku ini berisi: Menjadi orang kaya menurut Islam, Menjadi orang kaya yang selamat dari tipuan harta, Miskin menurut para sufi, Menerapkan makna zuhud dengan benar, Motivasi Islam untuk menjadi orang kaya, Kisah sukses para sufi yang kaya, Meneladani cara bisnis para sufi, Yang dilakukukan sufi dengan kekayaannya.[]
Menjawab Tuduhan Sebagai Penyembah Kuburan
Menjawab Tuduhan Sebagai Penyembah Kuburan, Bantahan Terhadap Buku Mantan Kyai "Ahlussunnah Kok Nyembah Kuburan", M. Ma'ruf Khozin, Muara Progresif, 14,5x21 Cm, 214 hlm,
Buku-buku H. Mahrus Ali (yang mengaku sebagai Mantan Kyai), sesungguhnya biasa-biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Isinya hanya sebuah catatan terjemah dari fatwa-fatwa Wahabi, copy dan paste dari beberapa artikel, bahkan yang dari diskusi internet. Demikian juga dengan bukunya yang berjudul "Ahlussunnah Waljama'ah Kok Nyembah Kuburan". Dalam buku itu, Mantan Kyai menyatakan tidak menyinggung ormas manapun dimukaddimahnya. Nyatanya yang ia sebut penyembah kuburan adalah warnah Nahdlatul Ulama (Nahdliyin). Selebihnya, pokok materi buku Mantan Kyai ini adalah orang yang berziarah ke makam ulama dan wali dengan tujuan tawassul dan tabarruk ia tuduh sebagai "penyembah kuburan" yang sesat dan musyrik. Bahkan ia menyamakan Sunni yang berziarah dengan Syi'ah dan Yahudi. Hal ini tidak boleh dibiarkan agar di masa-masa yang akan datang tidak lagi terdengar secara serampangan tuduhan "penyembah kuburan" bagi umat Islam yang berziarah. Karena itulah, penulis menjawabnya berdasarkan dalil-dalil yang akurat, fakta empiris dan sejarah yang tak terbantahkan.[]