Online Catalog
Showing 37–48 of 64 results
MEMBONGKAR DUSTA DAN KESESATAN KELOMPOK ANTI MADZHAB
MEMBONGKAR DUSTA DAN KESESATAN KELOMPOK ANTI MADZHAB, Nur Hidayat Muhammad, Nasyrul ‘Ilmi, 14,5 x 21 cm., 270 hlm.
Di antara pertanyaan mengusik yang kerap dilontarkan oleh kalangan anti madzhab adalah: “Bukankah Rasulullah Saw. Tidak pernah menitahkan umatnya untuk mengikuti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Iman Asy-Syafi’i, dan imam-imam yang lain? Bukankah mereka muncul setelah kurun ketiga?” “Apakah ada dalil yang menyebutkan manusia kelak sesudah wafat di dalam kuburnya ditanya tentang madzhab dan thariqahnya?” “Dasar pedoman Islam adalah al-Qur’an dan al-Sunnah yang terjaga (ma’shum) dari salah. Sedangkan mengikuti para imam madzhab empat, bukankah berpaling dari mengikuti yang ma’shum menuju yang tidak ma’shum?” Buku ini berisi jawaban dan bantahan dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Kata Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, bahwa pertanyaan-pertanyaan sejenis di atas sering doilontarkan oleh golongan anti madzhab, akan tetapi mereka begitu mati-matian membela ibnu Taimiyyah dan Ibnu Qayyim.[]
MELURUSKAN VONIS WAHABI
MELURUSKAN VONIS WAHABI, Nur Hidayat Muhammad, Nasyrul ‘Ilmi, 14,5x21 cm. 320 hlm.
Buku ini bantahan terhadap buku ”Hadits Lemah dan Palsu yang Populer di Indonesia” yang ditulis Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Yusuf dari PP. Al-Furqon Sroyo Sedayu Gresik Jawa Timur, yang memakai pola Salafi-Wahabi dan bertaqlid kepada al-Albani. Di dalam buku itu, penulisnya dengan sangat brutal dan membabibuta memberikan status lemah dan palsu tanpa tendensi ilmiah terhadap banyak sekali hadits yang menjadi rujukan amaliah umat Islam di Indonesia. Karena itu, sangat mendesak untuk menanggapi buku tersebut, agar umat Islam Indonesia tidak mudah terjebak dalam kesalahan menilai sebuah hadits dapat dipakai dan diamalkan atau tidak.[]
MELURUSKAN DOKTRIN MTA
MELURUSKAN DOKTRIN MTA, Kritik atas Dakwah Majelis Tafsir Al-Qur’an di Solo, Nur Hidayat Muhammad, Muara Progresif, 182 hlm., 14,5 X 21 cm.
Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) yang berpusat di Solo, Jawa Tengah, dan sudah berkembang di kota-kota lain, dengan slogannya “Ngaji Al-Qur’an Sak Maknane”, dalam perjalanan dakwahnya sudah dianggap keluar dari batas kewajaran atau keterlaluan. Dakwah mereka kerap diiringi dengan tuduhan-tuduhan bahwa amaliah warga Nahdliyyin, seperti tahlilan, yasinan, adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru dilahirkan dan lain-lain adalah perbuatan bid’ah, syirik dan menyesatkan. Dengan tuduhan dan vonis ekstrim yang khusus ditujukan kepada warga Nahdliyyin tersebut, baik via radio atau televisi sangat berpotensi memicu gesekan dan gerakan anarkisme antar sesama yang dapat merongrong persatuan umat Islam di Indonesia. Buku ini berisi jawaban ilmiah untuk meluruskan doktrin dan fatwa-fatwa MTA yang dianggap keluar dari faham yang diusung dan disepakati oleh ulama ahlussunnah wal jama’ah. Penulis buku ini mencoba memberikan jawaban berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah, dan ijtihad para ulama dengan pendekatan yang lebih halus sebagai titah menjalankan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar dan nasehat kepada sesama muslim.[]
KILAS BALIK TEORITIS FIQH ISLAM
KILAS BALIK TEORITIS FIQH ISLAM, Forum Karya Ilmiah 2004 Pesantren Lirboyo, 16 x 24 cm., 451 hlm,
Buku ini mengajak untuk menengok teoritis perumusan fiqh dengan kajian komparatif dari berbagai madzhab pemikiran. Dalam pengamatan KH.MA. Sahal Mahfudh (kini Rais 'Am PBNU), buku yang dihasilkan oleh forum karya ilmiah Pesantren Lirboyo ini, di dalamnya telah dapat mengintrudusir kembali turatsul ulama yang sekarang kurang diminati oleh para ilmuwan, yaitu prinsip-prinsip kaidah dan komponen-komponen ilmu ushul fiqh dan juga muqaranahnya. Padahal ilmu tersebut sangat penting untuk dikaji dan dikembangkan, mengingat semakin berkembangnya problem dan masalah-masalah baru yang muncul atas tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relatif belum tertampung secara memadai oleh kitab-kitab fiqh klasik dan nushushul fuqaha.[]
KIAI NU ATAU WAHABI YANG SESAT TANPA SADAR?
KIAI NU ATAU WAHABI YANG SESAT TANPA SADAR? Jawaban Terhadap Buku-buku Mahrus Ali, M. Idrus Ramli, BinaAswaja, 14,5 x 20,5 cm., 197 Hlm.
Mahrus Ali sempat membuat heboh negeri ini, bukunya yang berjudul “Mantan Kyai NU Menggugat Shalawat dan Dzikir Syirik” yang beredar luas beberapa tahun silam membuat resah umat dan para kyai, khususnya dari kalangan Nahdliyin. Buku sanggahannya pun muncul, ditulis oleh Lembaga Bahtsul Masail NU Jember. Kedua buku tersebut lalu menjadi perbincangan hangat dan polemik di masyarakat. Akhirnya pada tahun 2008, Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya menggelar debat ilmiah terbuka antar dua penulis buku tersebut. Namun Mahrus Ali tidak datang, dengan alasan keamanan dan hanya diwakilkan penulis kata pengantarnya, Ust. Muammal Hamidi. Tiga tahun berselang, Mahrus Ali yang tidak menghadiri debat tersebut, tiba-tiba muncul dengan dua buku barunya “Bongkar Kesesatan Debat Terbuka Kyai NU di Pasca Sarjana Sunan Ampel Surabaya” dan buku “Sesat Tanpa Sadar.” Buku ini hadir untuk menjawab atau membantah buku “Sesat Tanpa Sadar” karya Mahrus Ali, yang terbukti banyak melakukan pemelintiran data serta tidak jujur dalam mengutip teks-teks para ulama Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Bahkan yang lebih fatal, Mahrus Ali berani menyalahkan pendapat ulama rujukan utama sekte Wahabi seperti Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan lain-lain.[]
KERUNTUHAN TEORI BID’AH KAUM SALAFI
KERUNTUHAN TEORI BID'AH KAUM SALAFI Berdasarkan Kajian Komprehensif Ulama Ahli Hadis, M. Ma'ruf Khozin, Bina Aswaja, 14,5 x 20,5 cm., 150 hlm.
Dalil hadis yang sering disampaikan oleh Wahabi tidaklah salah, yang tidak tepat adalah tatkala menjadikan slogan bid'ah sebagai sebuah hukum dan menjadi alat untuk menggeneralisir setiap bid'ah adalah sesat. Mengapa tidak tepat? Sebab Wahabi menggunakan hadis-hadis tentang bid'ah tidak berdasarkan pada konsensus atau ijma' ulama, melainkan berdasarkan penafsiran sendiri.[]
KANG SANTRI
KANG SANTRI, Menyingkap Problematika Umat, Lirboyo Press, Terdiri dua jilid, Kertas HVS. 16 x 24 cm. Buku Satu: 344 hlm. Buku Dua: 410 hlm.
Buku ‘KANG SANTRI, Menyingkap Problematika Umat’ ini memuat secara lengkap, ringkas & padat pelbagai macam problematika fiqh dalam masyarakat. Dalam 2 jilid buku, tak kurang dari seribu masalah dalam seluruh bab fiqh dijelaskan hukum serta solusinya. Banyak masalah dalam buku ini yang jawabannya mungkin belum terbersit dalam benak Anda. Sistematika penulisan dengan tanya jawab disertai ibarat, menjadikan buku ini layak disebut sebagai ensiklopedi tanya jawab fiqh. Sangat perlu untuk dimiliki sebagai pedoman keseharian umat. BUKU I, terdiri beberapa bab, meliputi: BERSUCI (Thaharah; Cleaning before Praying), WUDHLU (Ritual Ablution), SIWAK (Brushing Teeth), TAYAMMUM (Purifying with Sand), CEBOK (Istinja’; Cleaning from Defecation), MANDI (Ghusl; Bathing), NAJIS (Najasah; Defiling Filth), MENYAMAK (Dlibagh; Tanning), SHALAT (Ritual Prayer), JAMA’AH (Prying Together), SHALAT JUM’AT (Friday’s Prayer), SHALAT JAMA’ DAN QASHAR (Two United Ritual Prayer and Condensation of Ritual Prayer), MAYAT (Jenazah; Corpse), ZAKAT (Tithe), PUASA (Shiyam; Fast), HAJI (Pilgrimage to Mecca), QURBAN & AQIQAH (Religious Offering and A Slaughtered Goat for Baby’s Birth), RUMUS FIQIH. BUKU II, meliputi: JUAL BELI (Bai’; Sale and Purchase), HUTANG DAN GADAI (Qardlu & Rahn; Debt-Credit and Powning), PERSERIKATAN (Syirkah; A Financial Partnership), PERWAKILAN (Wakalah; Deputyship), PINJAMAN (‘Ariyah; Loan), GHASHAB (Borrowing without Permission), BAGI HASIL (Qiradl; Profit Share), SEWA (Ijarah; Operational Lease), MEMBUKA LAHAN BARU (Ihyaul Mawat; Cleaning of Field), WAQAF (Religion Donated Property), PEMBERIAN (Hibah; Present), BARANG TEMUAN (Luqathah; Found Goods), TITIPAN (Wadi’ah; Depository), NIKAH (Marriage), CAMPURAN (Syatta-Syatta; Other Mixed Problema), RUMUS FIQIH.[]
JAWABAN AMALIYAH DAN IBADAH
JAWABAN AMALIYAH DAN IBADAH YG DITUDUH BID'AH, SESAT, KAFIR, DAN SYIRIK, M. Ma’ruf Khozin, Al-Miftah, Kertas HVS, 14,5 x 21 cm., 240 hlm.
Buku ini membahas sekitar amaliah dan ibadah yang sering dituduh bid’ah, sesat, kafir, dan syirik oleh sebagian kelompok yang mengaku Muslim, seperti amaliah dan ibadah dalam salat, bulan Ramadhan, Dunia Tasawuf, Ritual Haji, Seputar Kematian, Alam Kubur, Ibadah Jum’at, Tabarruk, dan beragam masalah yang lain.[]
Hizbut Tahrir dalam Sorotan
Hizbut Tahrir dalam Sorotan, Oleh Muhammad Idrus Ramli, BinaAswaja, 12 x 18,5 cm., Kertas HVS, 158 hlm.,
Buku ini mengungkap tentang hadits-hadits yang diselewengkan maknanya oleh Hizbut Tahrir berkaitan dengan khilafah, ajaran-ajaran dasar dan fatwa-fatwa hukum Hizbut Tahrir yang menyimpang dari ajaran al-Qur’an, Sunnah dan pendapat mayoritas ulama.[
Fikih Jenazah An-Nahdliyah
Fikih Jenazah An-Nahdliyah, M. Ma’ruf Khozin, Muara Progresif, 14,5 x 21 cm. 140 hlm.
Buku ini berisi tuntunan tentang pengurusan jenazah yang harus dipahami secara baik, karena menjadi salah satu kewjiban beribadah. Di sini tersajikan hujjah amaliah warga NU seputar merawat jenazah, mulai dari debelum kematian, memandikan, mengkafani, menyalati, mengubur, hingga amaliah pasca kematian, seperti talqin, yasinan, tahlilan, iddah dll.[]
ENSIKLOPEDI SEKTE
ENSIKLOPEDI SEKTE, Hitam Putih Aliran dan Gerakan Islam Kontemporer, BinaAswaja, 13,5 x 20,5 cm., 277 hlm.
Buku ini mencoba membahasakan kembali tradisi sarjana-sarjana perbandingan agama dan sekte di masa klasik Islam, dimaksudkan sebagai pintu masuk untuk memahami sekte dan gerakan keislaman yang masih eksis dan berkembang hingga dewasa ini. []
DINAMIKA KAJIAN KITAB KUNING DI PESANTREN
DINAMIKA KAJIAN KITAB KUNING DI PESANTREN, M. Masyhuri Mochtar, Pustaka Sidogiri, 14,5 x 20,5 cm. 210 hlm.
Di sini, kita tidak hanya bisa berkenalan dengan dunia kitab kuning secara umum, namun lebih dari itu, kita akan dibawa masuk berkelana ke dalam khazanah dunia kitab kuning secara detail, menelisik masuk ke dalam sub-sub ilmu-ilmu keislaman yang jarang dijangkau oleh buku-buku kebanyakan.[]